T’lah hilang jasad kasarmu
seiring kabut dimamah matahari
bayanganmu entah di mana
Hanya kesan tertinggal
yang perlahan menggerogoti jantung
berbilang hari, tahun berganti
luka yang tertikam mulai bertaut
Namun alangkah malang
kutersandung menganga jua
sunyi gelakku dalam derai tawa
rintihan menelan habis airmata
seiring kabut dimamah matahari
bayanganmu entah di mana
Hanya kesan tertinggal
yang perlahan menggerogoti jantung
berbilang hari, tahun berganti
luka yang tertikam mulai bertaut
Namun alangkah malang
kutersandung menganga jua
sunyi gelakku dalam derai tawa
rintihan menelan habis airmata
Sungguh aku kecundang
dan di ujung senyuman
kesakitan itu kutahan
Tawar sudah hatiku
indahnya hamparan dunia
buram menyata
Kini kuingin semedi dalam diamMu
agar kelak bisa kusibak kabut
menanti mentari di ufuk timur
dan di ujung senyuman
kesakitan itu kutahan
Tawar sudah hatiku
indahnya hamparan dunia
buram menyata
Kini kuingin semedi dalam diamMu
agar kelak bisa kusibak kabut
menanti mentari di ufuk timur
~Ezzyla FI Diori, Batam_September 4, 2010 at 12:45am*
0 comments:
Post a Comment