Merebak sendu di pelupuk mata
memburai airmata menyirat syahdu
di keheningan,
saat termangu bergulir tanya
kala sua aku dan Kau satu
Kian hanyut bila separuh waktu berlalu
makna mengurai satu-satu
oh…alangkah jauh tepian
T’lah lamaku berjalan
ternyata mimpi mempermainkan
asa pula direbut kemunafikan
dalam gurauan kenaifan
mencandu di gelak tawa
dan membahana di dentingan gelas duniawi
Hingga di ambang waktu
senda menyunyi
bayang-bayang mengikuti
aku terkapar menatap ngeri
laku silam merongrong diri
sehingga tersungkur di titik temu
: mencium bumi
memburai airmata menyirat syahdu
di keheningan,
saat termangu bergulir tanya
kala sua aku dan Kau satu
Kian hanyut bila separuh waktu berlalu
makna mengurai satu-satu
oh…alangkah jauh tepian
T’lah lamaku berjalan
ternyata mimpi mempermainkan
asa pula direbut kemunafikan
dalam gurauan kenaifan
mencandu di gelak tawa
dan membahana di dentingan gelas duniawi
Hingga di ambang waktu
senda menyunyi
bayang-bayang mengikuti
aku terkapar menatap ngeri
laku silam merongrong diri
sehingga tersungkur di titik temu
: mencium bumi
~Ezzyla FI Diori, Batam_September 6, 2010 at 3:14am*
0 comments:
Post a Comment