Biasan cahaya mengecup pelupuk mata
perlahan merekah,
terjagaku dari selimut malam
Sudah berjengkaljengkal sang surya melangkah
sementara diriku masih terperap dibuai mimpi
Kapan kan jadi nyata,
kalau bangun saja dipintas mentari
kan sirna semua impian
bagai kabut menghilang ditelan bumi
perlahan merekah,
terjagaku dari selimut malam
Sudah berjengkaljengkal sang surya melangkah
sementara diriku masih terperap dibuai mimpi
Kapan kan jadi nyata,
kalau bangun saja dipintas mentari
kan sirna semua impian
bagai kabut menghilang ditelan bumi
sebisik suara dari beranda bergema
.
Aku tergamang,
berapa banyak waktu yang tersia direbut mimpi
ku malu menatap hari yang telah meninggi
hati kecil berbisik
" selagi mentari masih menyapa
takkan lelap merenggutnya lagi “
.
Aku tergamang,
berapa banyak waktu yang tersia direbut mimpi
ku malu menatap hari yang telah meninggi
hati kecil berbisik
" selagi mentari masih menyapa
takkan lelap merenggutnya lagi “
~Ezzyla Fi Diori, Batam_July 13, 2010 at 10:23am*
0 comments:
Post a Comment