-EzZyLa Fi DiOrI-

PANGGILAN SUCI

on Friday, March 4, 2011

Suara azan mengalun syahdu menusuk kalbu
Memanggil, bersujud kepada Illahi
Tak alpha lima waktu jika jam berdentang
Di surau di sebelah kolam
Sejak usia dini

Dasar yang kokoh dibangun diatas ayat ayat
Tauladan, aturan ketat dan aneka nasehat
Yang tak akan goyah oleh badai ajaran sesat
Tak akan lapuk oleh cuaca sepanjang abad

Jalan kehidupan memang berliku dan panjang
Sambil berdendang sepanjang jalan kenangan
Diatas jok empuk dan udara nyaman
Dalam nuansa gaul zaman sekarang
Jika tak awas bisa masuk jurang dan arus jeram
Tenggelam.

Syukur panggilan Kha'bah dari Mekkah, Madinah
dan padang Arafah mengumandang
Dalam mimpi mimpi, kapankah jadi kenyataan
Alhamdulillah, Allah memberi barokah dan jalan
Tabungan disisihkan memenuhi panggilan
Insya Allah tahun menjelang bersama muhrim akan terbang
Tunaikan rukun ke lima jauh keseberang lautan
Allahu Akhbar, kami segera datang

        *Pinondang Situmeang,Medan August 5, 2010 at 1:15pm~
***
Beliau adalah seorang non moeslim,tetapi tidak memandang agama sebagai penghalang untuk beliau menghasilkan tulisan ini 
Dan inilah yang membuat saya sangat kagum pada beliau,betapa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dilecehkan tetapi saling menghargai dan bertoleransi antar umat beragama agar bisa berharmonisasi dalam tali silahturahmi untuk memberikan sedikit andil pada bumi pertiwi ini...

1 comments:

www.topramos.blogspot.com said...

Wass my sister Ezzy,

Semula saya sangat khawatir jika Puisi ini tidak berkenan dan mungkin ada kesalahan. Syukur dan terima kasih jika tidak ada kata kata yg menyimpang
Menjelang petang Jumaah 4 Maret, dengan tulus saya mengaku kalau pipiku basah membaca komen Ezzy yang menyejukkan jiwa.

Saya mempunyai sahabat akrab, sama2 dibangku SMEA, sama2 kuliah di GAMA, seindekost dan hingga mempunyai anak, kami masih tetap sahabat.
Kalau belajarnya terganggu, dia akn mengaji agar saya terdiam. Jika mandi di kali di Padangsidempuan, kami memakai sarung. Bedanya saya tdk pakai peci. Dan pasti saya akan menungguinya hingga usai sholat dipinggir kali.
Jika saya ke langgar disebelah rumah saya pasti ambil air wudhu walau tidak sembahyang.

Semua itu membentuk pemahaman saya untuk menulis puisi ini.

Terima kasih dan sangat menghargai komen Ezzy dari hati yang tulus.

Wassalam,

Post a Comment