Terlambat ku menoleh
raib
Pula bayanganmu enggan tertinggal
menggenang bening masih berupa embun
Belum sempat mencium bumi
hujan mengikis jejakmu
sampai sebegitukah suratan ini
Kita bertelingkah
urat kata belum lagi menonjol
matamu t'lah berbicara jujur
Ku tarik kata diujung lidah
surut mundur mendadak bisu
semua aksara kembali pulas
Jeritan hati nyaring melarung menuju pusaran jiwa
tinggalkan gema berulang
pergi,,
pergi,,
pergi,,,
Bertapalah kau dihatinya
ku bersemedi disini menawar hati
bisik ku menemani hujan
~Ezzyla Fi Diori,Batam 23 januari 2011*
0 comments:
Post a Comment